Latest Games :

#Jkw2P : AWALUDIN IBRAHIM ADAM DARISE

Satu Kata ..... Satu Hati ..... Tetap Dukung <> #Jkw2P <>

@Jokowi Presiden Ku : NAWACITA - REVOLUSI MENTAL

Setia Di Garis Rakyat <> #Jkw2P <>

Mari Ikhtiarkan Pancasila Sebagai Ide Penuntun

Kamis, 31 Mei 2018 | 0 komentar


Mari Ikhtiarkan Pancasila Sebagai Ide Penuntun

Pernyataan DPP PROJO Dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Hari-hari ini kita dikejutkan oleh rangkaian peristiwa aksi terorisme di Jakarta dan Surabaya, dalam bentuk penyerangan dan peledakan bom bunuh diri. Ini adalah aksi kesekian kali, yang berupaya menebar rasa takut dan mengoyak kebersamaan kita sebagai bangsa. Apa yang terjadi sungguh melukai dan menyayat nilai-nilai kebersamaan yang sudah dibangun dan dikembangkan semenjak Pancasila dicetuskan 73 tahun silam. Kebersamaan dalam keberagaman yang terpahat dalam “Bhinneka Tunggal Ika” sedang diuji secara terus-menerus oleh beragam aksi terorisme dalam dua dekade terakhir.

Dalam hal ini kita kembali pada nilai-nilai Pancasila yang dicetuskan pertama kali oleh Soekarno dalam pidato di depan sidang BPUPK pada 1 Juni 1945, di mana Soekarno membayangkan Pancasila sebagai philosophische grondslag atau falsafah dasar sekaligus weltanschauung yakni pegangan kita dalam memandang dunia yang kita hidupi. Dengan dasar itu Soekarno memahami Pancasila sebagai ide penuntun atau dalam bahasa Soekarno sebagai Leitstar, yakni bintang penuntun sekaligus penunjuk arah. Sebagai ide penuntun, maka dalam kehidupan kebangsaan kita, kebebasan berpikir, berpendapat, berpolitik, berekonomi, dan aktualisasi kebudayaan mestilah merujuk pada Pancasila sebagai pedoman. Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seluruh kebebasan itu dijamin di dalam konstitusi UUD 1945, yang merujuk pada nilai-nilai berpedoman pada nilai-nilai Pancasila. Ketuhanan, Kemanusiaan, Kesatuan dalam Keberagaman, Kebersamaan dan Demokrasi serta Keadilan Sosial, merupakan nilai-nilai yang menjadi penuntun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ide penuntun berarti memberikan ruang bagi dinamisnya kehidupan politik dan kebangsaan.
Dalam kerangka itu kita meletakkan Pancasila. Sebagai gagasan rujukan dalam membangun politik kebangsaan dan kewargaan kita. Pancasila menjaga nilai-nilai publik sebagai wadah bersama yang menampung keberagaman. Pancasila adalah pedoman untuk menuntun yang “beragam” atau yang bhinneka. Bhinneka ini adalah representasi dari wajah negara-bangsa yang didasarkan pada keragaman dan perbedaan politik, sosial dan budaya. Pancasila merupakan titik-temu dari perbedaan dan keberagaman. Titik temu yang memayungi, bukan menyubordinasi. Relasi subordinasi bukanlah relasi yang ditampilkan oleh prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila, melainkan relasi mutualisme, yang saling memperkaya, bukan saling meniadakan.
PROJO mengajak seluruh komponen bangsa untuk kembali mengikhtiarkan diri kepada Pancasila sebagai pedoman, sebagai leitstar, sebagai ide penuntun, yang akan memperkukuh fondasi dan peradaban kita sebagai bangsa yang besar dan berdaulat. Dengan berpedoman pada Pancasila, PROJO meyakini bahwa bangsa Indonesia akan berkembang dan maju, serta memberikan sumbangan besar bagi peradaban dunia sekaligus peradaban kemanusiaan, karena dalam keragaman, kita secara bersama-sama bisa memajukan kehidupan rakyat menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan berkepribadian.

Jakarta, 1 Juni 2018

Dewan Pimpinan Pusat PROJO

Budi Arie Setiadi

Ketua Umum


Continue Reading

Presiden Jokowi Sambut PM India dengan Ucapara Kenegaraan

| 0 komentar



Presiden Joko Widodo menyambut hangat kedatangan Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk yang pertama kalinya ke Indonesia. PM India diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta

PM Modi sendiri tiba di Istana Merdeka tepat pukul 10.15 WIB. Kedatangannya dari silang Monas dikawal oleh korps musik, pasukan berkuda, dan juga pasukan Nusantara dari Pasukan Pengamanan Presiden. Di sekitar halaman Istana Merdeka, telah berbaris rapi para pelajar berpakaian adat Nusantara yang turut menyambut sambil mengibarkan bendera kedua negara sebagai tanda persahabatan

📷BPMI - Setpres

Presiden Jokowi Sambut PM India dengan Ucapara Kenegaraan

Presiden Joko Widodo menyambut hangat kedatangan Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk yangpertama kalinya ke Indonesia. PM India diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

PM Modi sendiri tiba di Istana Merdeka tepat pukul 10.15 WIB. Kedatangannya dari silang Monas dikawal oleh korps musik, pasukan berkuda, dan juga pasukan Nusantara dari Pasukan Pengamanan Presiden. Di sekitar halaman Istana Merdeka, telah berbaris rapi para pelajar berpakaian adat Nusantara yang turut menyambut sambil mengibarkan bendera kedua negara sebagai tanda persahabatan.

Usai upacara kenegaraan dan pemeriksaan pasukan, Presiden Joko Widodo dan PM Modi langsung memasuki Istana Merdeka. Keduanya kemudian melakukan pertemuan tête-à-tête di veranda Istana Merdeka. Hal ini sekaligus menunjukkan persahabatan dan arti penting kehadiran PM Modi di Tanah Air, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Saat memulai pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo menegaskan kepada PM Modi bahwa kunjungan ini bagi Indonesia memberikan semangat baru bagi hubungan kedua negara. Tahun depan, kedua negara akan merayakan hubungan bilateral yang berusia 70 tahun.

"Suatu kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan pertama Yang Mulia di Indonesia. Dan kunjungan Yang Mulia memberikan energi baru bagi hubungan bilateral kita yang akan berusia 70 puluh tahun tahun depan," kata Presiden.

Selain itu, ia juga mengajak PM Modi untuk menjalin sebuah kemitraan strategis yang dapat memberikan kontribusi bagi stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan dunia. Kemitraan ini disebutnya harus diisi dengan kerja sama yang konkret dan saling menguntungkan.

"Mari kita sambut kemitraan strategis-komprehensif ini dengan bekerja lebih keras bagi terwujudnya hubungan yang terus saling menguntungkan," tutupnya. (Humas Kemensetneg)

____________________________________________

Indonesia dan India Sepakat Tingkatkan Kemitraan Strategis Komprehensif


Indonesia dan India sepakat untuk meningkatkan kemitraan kedua negara dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif. Hal ini merupakan salah satu hasil dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan PM India Narendra Modi di Istana Merdeka Jakarta, 30 Mei 2018. Kemitraan tersebut diharapkan akan mengukuhkan hubungan kedua negara yang membawa keuntungan bagi masyarakat kedua negara dan kemakmuran kawasan.

Saat memberikan pernyataan pers bersama selepas pertemuan bilateral dan pengumuman dokumen kerjasama, Presiden Joko Widodo memandang bahwa India merupakan mitra strategis utama bagi Indonesia di bidang ekonomi. India diketahui merupakan mitra dagang ekspor terbesar bagi Indonesia di Asia Selatan dan Asia Tengah.

"India adalah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. India adalah mitra dagang ekspor terbesar Indonesia di Asia Selatan dan Tengah dengan nilai lebih USD15 miliar," ujarnya pada Rabu, 30 Mei 2018 di Istana Merdeka, Jakarta, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Tahun lalu, Indonesia juga mendapatkan kunjungan wisatawan asal India yang melonjak hingga 28 persen dengan jumlah hampir 500 ribu wisatawan. Data juga menunjukkan bahwa dalam kurun waktu dua tahun ke belakang, penerbangan Indonesia-India meningkat dari tidak ada menjadi 28 kali per minggu.

Presiden pun menyambut baik adanya penerbangan langsung dari Indonesia ke India. “Saya menyambut baik penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Bali ke Mumbai mulai April 2018,” kata Presiden.

Sementara di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk menjadikan perekonomiannya lebih terbuka satu sama lain. Untuk itu, Presiden berharap agar negosiasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mengusung semangat untuk memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kegiatan perdagangan dan investasi negara-negara ASEAN dan India dapat diselesaikan pada tahun ini.

"Secara khusus saya juga meminta perhatian PM Modi mengenai tingginya tarif atas produk kelapa sawit di Indonesia. Beliau tadi menyanggupi untuk melihat dari masalah-masalah yang tadi kita sampaikan," katanya.

Di bidang politik dan keamanan, Indonesia dan India diketahui aktif bekerja sama dalam forum Indian Ocean Rim Association (IORA) dan lain-lainnya di wilayah Indo-Pasifik. Keduanya juga sepakat memajukan kerja sama infrastruktur dan konektivitas termasuk di antaranya pembangunan di Pulau Sabang dan Pulau Andaman.

Pentingnya hubungan kedua negara di bidang pertahanan ditunjukkan dengan adanya pembaruan kerja sama pertahanan dan produksi bersama sejumlah industri strategis termasuk pembuatan water canon antara PT Pindad dan Tata Motors. Dengan pentingnya kemitraan itu, kedua negara sepakat meningkatkan kemitraan strategisnya menjadi kemitraan strategis-komprehensif.

"Pada tahun 2019 India dan Indonesia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk semakin mendekatkan masyarakat kita. Indonesia siap menjalin kerja sama yang lebih erat, lebih baik, dan lebih kuat dengan India," kata Presiden mengakhiri.

Dalam kesempatan yang sama, PM Modi menyambut dengan penuh sukacita hubungan kedua negara yang semakin meningkat kepada kemitraan strategis-komprehensif. Masing-masing negara juga menginginkan adanya peningkatan nilai perdagangan di masa mendatang.

"Saya senang karena kita sudah mampu meningkatkan kemitraan kita ke level kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan India. Kita juga ingin melipatgandakan upaya kita untuk membawa nilai perdagangan kita mencapai USD50 miliar di tahun 2025," kata Modi.

Lebih jauh, India juga menyambut usulan Indonesia yang mendorong kerja sama di bidang pendidikan serta transfer pengalaman di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kita menyambut baik saran yang disampaikan oleh Indonesia untuk meningkatkan kerja sama tersebut dan khususnya kerja sama di bidang informasi teknologi. Ini akan membawa keuntungan bersama kepada kedua negara," katanya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekreteris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito dan Duta Besar Republik Indonesia untuk India Sidharto Suryodipuro. (Humas Kemensetneg)

____________________________________________

Ini 9 kesepakatan Indonesia-India saat Kunjungan PM Modi


Kunjungan resmi Perdana Menteri India Narendra Modi ke Indonesia menghasilkan sejumlah kesepakatan. Tercatat sebanyak 9 kesepakatan berhasil dicapai kedua negara yang kemudian diumumkan selepas pertemuan bilateral.

Sebagaimana yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama, salah satu dari sejumlah kesepakatan itu ialah mengenai pembaruan kerja sama di bidang pertahanan pertahanan dan produksi bersama sejumlah industri strategis.

Selain itu, kesepakatan lainnya yang berhasil dicapai ialah mengenai kerangka persetujuan kerja sama eksplorasi dan penggunaan antariksa untuk tujuan damai. Dokumen kerangka persetujuan itu ditandatangani oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI dan Kepala ISRO India, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Berikut ini ialah keseluruhan kesepakatan yang berhasil dicapai kedua negara dalam pertemuan tersebut:
1. Persetujuan antara Pemerintah RI dengan India mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan;

2. Kerangka Persetujuan antara Pemerintah RI dengan India mengenai Kerja Sama Eksplorasi dan Penggunaan Antariksa untuk Tujuan Damai;

3. Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama Teknis di Sektor Perkeretaapian antara Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Perkerataapian India;

4. Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah RI dengan India tentang Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

5. Memorandum Saling Pengertian antara Lembaga Administrasi Negara RI dan Lal Bahadur Shastri National Academy of Administration India mengenai Kerja Sama Teknik di Bidang Pengembangan Kapasitas Aparatur Sipil Negara;

6. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Luar Negeri India mengenai Dialog Kebijakan antara Pemerintah dan Interaksi antara Lembaga Kajian;

7. Memorandum Saling Pengertian antara Badan Pengawas Obat dan Makanan RI dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India dalam Kerja Sama di Bidang Regulasi Produk Obat, Bahan Baku Obat, Produk Biologi, dan Kosmetik;

8. Pernyataan Kehendak Pembentukan Kerja Sama antar Provinsi Bali dan Uttarakhand;

9. Memorandum Saling Pengertian Bidang Kesehatan. (Humas Kemensetneg)

____________________________________________

Presiden Jokowi dan PM Modi Bermain Layangan di Monas


Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi bermain layangan bersama di Monumen Nasional. Kegiatan tersebut dilakukan setelah keduanya melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018.

Presiden Jokowi dan PM Modi tiba di silang Monas pukul 12.35 WIB. Keduanya datang mengendarai golf cart yang dikemudikan oleh Presiden Jokowi sendiri.

Setibanya di Monas, keduanya disambut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Presiden Jokowi dan PM Modi beserta rombongan kemudian langsung meninjau Indonesia-India Kite Exhibition yang sedang digelar.

Sambil diiringi lagu daerah Betawi "Si Jali-Jali", keduanya berjalan melihat-lihat deretan layangan yang dipajang di sisi kiri dan kanan tenda. Di sisi kanan tenda yang dihiasi nuansa Indonesia, terdapat layangan dengan gambar-gambar karakter pewayangan dari Indonesia. Sedangkan di sisi kiri yang bernuansa India dipajang layangan dengan gambar-gambar karakter khas India seperti Mahabharata.

Selesai meninjau layangan, keduanya menuju panggung yang telah disiapkan untuk kemudian melakukan pembukaan tirai berisi logo peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India. Keduanya kemudian berfoto bersama di atas panggung dengan latar belakang Tugu Monas.

Setelah berfoto bersama, Presiden Jokowi kemudian mengajak PM Modi bermain layang-layang yang sebelumnya telah diterbangkan. Keduanya tampak cukup lincah bermain layangan. Presiden Jokowi tampak menerbangkan layangan bergambar bendera India. Sementara PM Modi menerbangkan layangan bertuliskan 70 yang menandakan usia hubungan diplomatik kedua negara, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden.

Layangan yang diterbangkan oleh PM Modi sempat turun dan hampir jatuh. Namun, dengan cekatan PM India tersebut langsung menarik tali layangannya sehingga layangannya naik kembali. Sontak hal ini membuat semua yang hadir bertepuk tangan.

Tampak di belakang keduanya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turut menyaksikan permainan layangan kedua Kepala Negara ini.

Selesai bermain layangan, keduanya kemudian berjalan ke stand bersama PT. Pindad-Bhukanvala untuk melihat-lihat senjata yang dipamerkan. Setelah itu Presiden Jokowi dan PM Modi kemudian meninggalkan Monas dengan mengendarai golf cart menuju Patung Arjuna Wijaya atau yang dikenal dengan nama Patung Kuda yang terletak di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat.

Dalam kesempatan tersebut, keduanya bertemu langsung dengan pembuat patung I Nyoman Nuarta. Presiden Jokowi dan PM Modi tampak berbincang singkat dengan I Nyoman Nuarta sebelum mengabadikan momen dengan berfoto bersama. (Humas Kemensetneg)

____________________________________________

Kunjungi Istiqlal, Presiden Tunjukkan Kerukunan Beragama kepada PM India

Setelah bermain layangan bersama di kawasan Monumen Nasional, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Rabu, 30 Mei 2018.

Keduanya tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.25 WIB. Setibanya di Masjid Istiqlal, Presiden Jokowi dan PM  Modi menandatangani buku tamu dan melihat maket Masjid Istiqlal.

Keduanya kemudian naik ke lantai satu untuk melihat bedug raksasa. Perdana Menteri India ke-14 ini kemudian memukul bedug dan kentongan raksasa tersebut.

Setelah berkeliling melihat-lihat masjid, keduanya berfoto dengan latar belakang kubah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Presiden menunjukkan kepada PM Modi bahwa letak dua bangunan tersebut yang berdekatan merupakan simbol kerukunan hidup beragama di Indonesia yang bisa terjaga dengan baik, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Setelah berfoto bersama, keduanya kemudian meninggalkan Masjid Istiqlal sekitar pukul 13.45 WIB. (Humas Kemensetneg)





















Continue Reading

Terbitkan PP tentang THR dan Gaji ke-13, Presiden Jokowi : Pensiunan Dapat THR

Kamis, 24 Mei 2018 | 0 komentar


"Saya telah menandatangani PP yang menetapkan pemberian THR dan gaji ke-13 untuk para pensiunan, penerima  tunjangan, seluruh PNS, prajurit TNI dan anggota Polri," kata Presiden

(Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi, Setpres)

Terbitkan PP tentang THR dan Gaji ke-13, Presiden Jokowi: Pensiunan Dapat THR

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah mengenai pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 tahun 2018. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini THR turut diberikan kepada para pensiunan PNS, TNI, dan Polri.

"Saya telah menandatangani PP yang menetapkan pemberian THR dan gaji ke-13 untuk para pensiunan, penerima tunjangan, seluruh PNS, prajurit TNI dan anggota Polri. Ada yang istimewa untuk tahun ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, THR tahun ini diberikan pula kepada para pensiunan," ucap Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 23 Mei 2018, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Kepala Negara berharap bahwa pemberian THR dan gaji ke-13 bagi aparatur pemerintah dan pensiunan tersebut dapat bermanfaat bagi kesejahteraan mereka utamanya dalam menyambut hari raya Idulfitri. Selain itu, Presiden juga meminta agar kebijakan pemerintah itu diiringi dengan kesadaran para aparatur pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Tanah Air.

"Saya berharap dengan pemberian THR dan gaji- ke-13 ini bukan hanya akan bermanfaat bagi kesejahteraan pensiunan, PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri terutama saat menyambut hari raya Idul Fitri, tetapi juga kita berharap ada peningkatan kinerja ASN dan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan," kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo saat memberikan pernyataan ialah Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Humas Kemensetneg)

____________________________________________

Presiden tandatangani PP Nomor 18 dan 19 Tahun 2018 tentang Gaji ke-13 dan pemberian THR tahun anggaran 2018 bagi PNS, Anggota Kepolisian, Pejabat Negara, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan

Presiden Tandatangani PP Pemberian THR dan Gaji Ke-13 bagi PNS, Anggota Kepolisian, Pejabat Negara, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan

Asisten Deputi Bidang Hukum Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan publikasi produk hukum pada tanggal 23 Mei 2018, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Dalam Tahun Anggaran 2018 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit TNI, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan. PP yang ditandatangani Presiden tanggal 23 Mei 2018  tersebut telah diundangkan pada hari yang sama oleh Menteri Hukum dan HAM.

PP Nomor 19 Tahun 2018 ini berisi antara lain, tunjangan Hari Raya bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, Pejabat Negara, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan diberikan sebesar penghasilan pada bulan Mei. Khusus bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara, THR ini meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan tunjangan kinerja pada bulan Mei. Selain itu dalam Ketentuan Pasal 4 ayat (1) antara lain disebutkan Pemberian THR sebagaimana dimaksud dibayarkan bulan Juni.

Selain PP Nomor 19 Tahun 2018, Presiden Joko Widodo di hari yang sama juga menandatangani PP Nomor 18 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan.

Perubahan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 terletak pada:

1. Ketentuan ayat (3) dan ayat (4) Pasal 3 diubah dan setelah ayat (5) ditambah
1 (satu) ayat, yakni ayat (6);
2. Ketentuan Pasal 4; dan
3. Ketentuan Pasal 8.

Ketentuan PP Nomor 18 Tahun 2018 ini mengenai gaji, pensiun, atau tunjangan ketiga belas bagi PNS, prajurit TNI, anggota POLRI, pejabat negara, dan penerima pensiun atau tunjangan sebagaimana dimaksud akan diberikan sebesar penghasilan pada bulan Juni, dan dibayarkan pada bulan Juli 2018. Keterangan lebih lanjut mengenai produk hukum ini dapat diakses pada laman www.setneg.go.id kolom produk hukum (Peratuan Pemerintah) atau tautan https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180523/3058PP_Nomor_19_Tahun_2018.pdf.  (RED/Hukum – Humas Kemensetneg)




Continue Reading

RoadToShow : #2019ScoterisJkw2P

| 0 komentar


#2019ScoterisJkw2P
#SulawesiTengah
#RoadToShow
#2019Jkw2P

#Bersama_Om Salom Lumentut

Tak Terasa Sudah 5 Tahun Vespa Om Salom Lumentut Brending Begitu . Itu Jauh Sebelum Ada Pak Yusup Kalla ...
Gambarnya Masih Pak Jokowi Sendiri ...
Ini Rencana Mau Di Cat Lagi , Cuma Ide Untuk Brandingnya Yang Belum Dapat . Makanya Mau Tunggu Saran Idenya Sahabat" Jkw2P , Netizen , Warganet Dulu ...
Rencana InsyaALLAH Mo Di Rekondisi Ulang Di Gorontalo ...
Cuma Lagi Cari Ide Dan Saran ... Tidak Mungkin Pake INDONESIA HEBAT Terus ... Siapa Tahu Ada Ide Dan Saran Yang Pas ... ? Rencana September Mau Di Rekondisi Sekalian Dico Cat .
Pas hari #HarLah Ultah Ku . #2019TampilLebihGagah .





Continue Reading

PROJO_TV : RAKORNAS PANITIA NASIONAL NONTON BOLA PIALA DUNIA 2018

Senin, 21 Mei 2018 | 0 komentar



PROJO TV : RAKORNAS PANITIA NASIONAL NONTON BOLA PIALA DUNIA 2018

Dengan Bola Kita Guyub, Damai Dan Bersatu


Continue Reading

Alhamdulillah Presiden Jokowi Serahkan 510 Sertifikat Hak Tanah Wakaf di Sumbar

| 0 komentar


Presiden RI : "Alhamdulillah pada siang hari ini telah diserahterimakan sebanyak 510 sertifikat. Ini baru sebagian kecil, tapi paling tidak sudah kita mulai sehingga dengan sertifikat tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki oleh masjid, musala, surau, pondok, madrasah, dan lainnya kita harapkan sengketa lahan atau tanah itu tidak ada lagi," kata Presiden di Masjid Jamiatul Huda Ketaping Bypass, Padang, Sumatra Barat.

Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres

Presiden Serahkan 510 Sertifikat Hak Tanah Wakaf di Sumbar

Presiden Joko Widodo pada Senin, 21 Mei 2018, menyerahkan sebanyak 510 sertifikat hak atas tanah wakaf di Kota Padang, Sumatra Barat. Sertifikat tersebut meliputi tanah wakaf seluas 587.592 meter persegi yang berasal dari 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Barat.

"Alhamdulillah pada siang hari ini telah diserahterimakan sebanyak 510 sertifikat. Ini baru sebagian kecil, tapi paling tidak sudah kita mulai sehingga dengan sertifikat tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki oleh masjid, musala, surau, pondok, madrasah, dan lainnya kita harapkan sengketa lahan atau tanah itu tidak ada lagi," kata Presiden di Masjid Jamiatul Huda Ketaping Bypass, Padang, Sumatra Barat, seperti yang dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Kepala Negara menyampaikan bahwa dirinya sering sekali mendengar keluhan adanya sengketa lahan akibat ketiadaan bukti hak hukum atas tanah. Dirinya tidak ingin keluhan yang sama terus berdatangan dari pengurus masjid, musala, pondok pesantren, maupun tempat-tempat ibadah lainnya.

"Sering sekali saya mendengar bahwa masjid, musala, surau, dan pondok pesantren banyak yang belum bersertifikat," kata Presiden.

Oleh karenanya, Presiden telah menginstruksikan menteri terkait untuk menyelesaikan persoalan sertifikat ini di seluruh Tanah Air, termasuk di antaranya sertifikat bagi tanah wakaf.

"Banyak yang mengeluh ke saya ada sengketa lahan. Oleh sebab itu saya perintahkan kepada Menteri BPN untuk segera diselesaikan sertifikatnya," kata Presiden.

Di tahun ini, pemerintah mengejar target sebanyak 7 juta sertifikat harus dapat diterbitkan kepada masyarakat yang berhak. Sebelumnya pada tahun lalu, target yang dicanangkan pemerintah sebanyak 5 juta sertifikat berhasil dicapai. Ke depannya, pemerintah akan terus mempercepat penerbitan sertifikat bagi warganya agar persoalan seperti sengketa lahan tidak terus berulang.

Setelah menyerahkan sertifikat hak tanah wakaf tersebut, Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan menunaikan ibadah salat zuhur berjamah.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo diantaranya adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar dan Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno. (Humas Kemensetneg)













Continue Reading

Presiden Ingatkan Kembali Jajarannya Agar Bersiap Terapkan OSS

Minggu, 20 Mei 2018 | 0 komentar


Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang nanti terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) agar bersiap. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.

Presiden Ingatkan Kembali Jajarannya Agar Bersiap Terapkan OSS

 Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang nanti terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) agar bersiap. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.

"Pertama saya perintahkan kepada kementerian, lembaga, dan pemerintahan daerah yang semuanya nanti terintegrasi dengan online single submission ini betul-betul mempersiapkan diri, baik infrastruktur teknologinya maupun dari sisi sumber daya manusianya. Maupun yang paling penting adalah dalam mengubah kultur birokrasi yang kita miliki," kata Presiden.

Saat OSS ini diluncurkan, lanjut Presiden, ego sektoral harus betul-betul sudah hilang. "Tidak ada prosedur yang ribet, yang berbelit-belit, berlama-lama. Semuanya harus terintegrasi, lebih cepat, dan lebih sinergis antara kementerian, lembaga, dan pemda yang kita miliki," kata Kepala Negara, sebagaimana dilansir dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Walaupun demikian, Presiden juga mengingatkan bahwa reformasi tidak hanya soal penerapan sistem online saja. Tetapi juga terkait dengan penyederhanaan regulasi yang menghambat pelaksanaan berusaha baik di kementerian, lembaga, maupun di daerah.

"Untuk itu saya perintahkan juga kepada Kepala Staf Kepresidenan untuk memonitor ini dan melaporkan kepada saya kementerian apa saja dan lembaga non-kementerian apa saja yang masih belum melaksanakan, yang masih menghambat dalam penyederhanaan regulasi yang ada di kementerian masing-masing," kata Presiden.

Penyederhanaan regulasi ini menurut Presiden merupakan hal yang penting terutama di bidang investasi dan ekspor terutama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Lebih tegas Presiden mengatakan prosedur perizinan untuk investasi yang berhubungan dengan padat karya harus dikurangi sebanyak-banyaknya.

"Hilangkan regulasi-regulasi yang tidak perlu. Hilangkan peraturan-peraturan baik di tingkat kementerian, mungkin juga di tingkat eselon 1 dirjen, dan mungkin juga di tingkat BUMN kita yang sekali lagi banyak menghambat investasi terutama dalam rangka pembukaan lapangan pekerjaan. Karena hanya dengan investasi dan ekspor inilah pertumbuhan ekonomi dapat kita kejar. Dengan investasi dan ekspor ini bisa kita tingkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada," kata Presiden.

Selain itu Kepala Negara mengingatkan setiap menteri untuk mengecek program-program kegiatan yang ada di kementeriannya. Hal ini berkaitan dengan postur APBN dan fiskal yang menurut Presiden sedang terus diperbaiki.

"Menteri ini agar mengecek program-program kegiatan yang ada di kementeriannya. Untuk kira-kira yang rutinitas, yang sudah bertahun-tahun itu ada, tolong digeser betul ke hal-hal yang produktif yang memberikan hasil, yang memberikan manfaat, yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat," kata Presiden.

Pada kesempatan itu juga Presiden mengintruksikan kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk terus menjaga keamanan menjelang bulan Ramadan. Sehingga, Presiden berharap, umat Islam bisa menunaikan ibadah puasa dengan rasa aman dan penuh kedamaian.

"Saya ingin menyampaikan kepada Kapolri dibantu Panglima TNI dan Kepala BIN untuk terus menjaga keamanan, mengendalikan keamanan, dan mengedepankan semangat persaudaraan dan kerukunan sosial kita karena besok kita segera menyongsong pelaksanaan ibadah puasa sehingga kita harapkan umat Islam bisa menunaikan ibadah puasanya dengan rasa aman dan penuh kedamaian," kata Presiden.

Sementara itu untuk seluruh menteri dan kepala lembaga Presiden menekankan pentingnya penyampaian narasi ke dunia internasional bahwa Indonesia aman. "Yang terakhir untuk seluruh menteri dan kepala lembaga saya ingin menyampaikan bahwa narasi termasuk ke dunia internasional itu penting sekali untuk disampaikan bahwa Indonesia aman dan kita semuanya sekarang ini tetap fokus untuk bekerja," kata Presiden.





Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AWALUDIN IBRAHIM ADAM DARISE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger